Bullet #1 : Brand



Brand adalah aset terbaik yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Brand merupakan gambaran dari citra perusahaan, image, keberhasilan, kehandalan, kualitas, kemapanan, kekuatan, sejarah, kapabilitas, dan semua hal yang "besar". Bahkan ada yang menggambarkan kekuatan brand McDonald's dengan mengandaikan jika seluruh restoran McDonald's runtuh diterjang meteor, maka dalam waktu hitungan hari, McDonald's bisa dibangun lagi tanpa kehilangan pelanggan sedikitpun. Atau jika seluruh pabrik Coca Cola terbakar habis, mereka tinggal membeli produk pesaing dan melabelinya dengan Coca Cola dan pasti akan terjual laris juga.

Sebagian besar para marketer dan sales berpendapat bahwa Branding adalah sesuatu yang intens dilakukan hanya untuk bisnis 2 consumer (B2C). Hal ini didukung juga dengan begitu banyaknya iklan komersial yang sangat jelas memfokuskan branding ke konsumen langsung. Ini wajar karena setiap orang merupakan konsumen, dan cakupannya sangatlah luas.

Berbeda dengan B2B, yang dimana melibatkan perusahaan dan klien yang jumlahnya jauh dibawah konsumen langsung, kegiatan brandingnya cukup sekedarnya saja, tidak seperti branding B2C yang terlihat marak, hidup dan penuh kreatifitas.

Alasan Banyak perusahaan tidak melakukan Branding pada B2B :

* Pembeli di dalam B2B adalah pembuat keputusan rasional, yang tidak digoyangkan oleh faktor mengharukan seperti iklan yang ada di TVC.
* Pembeli B2B sama sekali tentang hubungan antar personal, yaitu antara representative dengan purcasing/R & D/ wakil klien
* Produk B2B tidak berjanji membuat anda "mengagumkan" atau "seksi" atau yang mana pun yang bersifat aspirational. Semuanya adalah masalah harga & kualitas.
* Produk B2B terlalu kompleks untuk dibuat dalam satu tagline atau iklan 30 detik.
* Perusahaan penjual B2B cenderung menjual untuk memperkecil jumlah pelanggan tapi pelangan besar/berkualitas, Beda dengan B2C yang harus beriklan/branding untuk mendapatkan massa sebanyak - banyaknya.

Meskipun ada argumen ini, kepercayaan saya adalah bahwa Branding ke B2B penting untuk dilakukan, dan untuk satu sebab utama :
Pembeli B2B masih merupakan manusia, mahluk yang memiliki emosi, mahluk pemilih. Mereka tetap membeli berdasarkan emosi dan pikiran bahwa produk dab brand tertentu adalah lebih baik, lebih unggul, lebih aman, lebih hebat, dan lebih menjanjikan dibanding dengan brand yang lain. Dan ini bisa disampaikan dengan kegiatan branding yang pas & tepat, tentu saja dengan ide dan kreatifitas yang tidak kalah dengan branding pada B2C.

Berbagai branding B2B sebenarnya sudah disadari untuk dilakukan, seperti : sponsorship di acara - acara yang bersangkutan dengan bisnis sejenis, mengirimkan news letter, sampai pada memberikan alat - alat kantor/gift berlogo untuk "menebalkan" ingatan klien atas brand tersebut.

Inti kata, jika branding pada B2B yang dilakukan dengan baik dan tepat, maka akan meningkatkan brand awarness dan secara simultan akan meningkatkan penjualan serta profitabilitas perusahaan.



No Comments

Leave a Reply